WELCOME TO THE BLOG DHINUDHIN

Senin, 08 Oktober 2012

TEKNIK PASSING ATAS BOLAVOLI


PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN LATIHAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI
PADA MAHASISWA FIK UNM MAKASSAR


OLEH:
SAHABUDDIN )*



ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan small sided games dan latihan berpasangan terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Secara operasional didefinisikan sebagai berikut : (1) Latihan small sided games yang dimaksud dalam penelitian adalah kecakapan dalam sebuah kelompok yang terdiri dari lima orang perkelompok kemudian dari kelompok tersebut dibagi dua terdiri dari 2 lawan 3 untuk melakukan passing atas secara bergantian, (2) Latihan berpasangan yang dimaksud dalam penelitian adalah kecakapan dalam melakukan passing atas berdua dengan berhadapan langsung, dan (3) Kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli adalah suatu teknik bermain bolavoli yaitu mengumpan bola kepada teman dengan jalan mengarahkan bola kedepan atas. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM yang telah memprogramkan mata kuliah bolavoli dengan jumlah sampel penelitian 20 orang yang dipilih secara random sampling, kemudian dilanjutkan pembagian kelompok dengan menggunakan machid ordinat. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis uji-t dengan menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau a0,05. Bertolak dari hasil  analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan latihan small sided games terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli, terbukti nilai t0 = 25,317 > tt = 2,262 atau (P < α0,05); (2) ada pengaruh yang signifikan latihan berpasangan terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli, terbukti nilai t0 = 34,200 > tt = 2,262 atau (P < α0,05); dan (3) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan small sided games dan latihan berpasangan terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli, terbukti nilai t0 = 3,647 > tt = 2,101 atau (P < α0,05).

Kata Kunci: Small Sided Games, Berpasangan, Passing Atas Bolavoli


ABSTRAC

This study aims to determine the effect of small-sided training games and exercises for a couple of passing ability in the game of volleyball. This study includes the type of research experiments. Operationally defined as follows: (1) Exercise is small sided games in the study is the skill in a group of five people per group and then split from the group consisting of 2 versus 3 for alternately passing over, (2) Exercise pairs are defined in the study was to passing the proficiency in both the direct line of sight, and (3) The ability of passing on the game of volleyball is a technique that is playing volleyball with friends feeding the ball to direct the ball forward on the road. The study population was all students of the Department of Education's son coaching Sports FIK UNM courses that have been programmed volleyball with the number of sample 20 people chosen at random sampling, then continued division of the group by using machid ordinate.  of a0.05. Data analysis technique used is the t-test analysis techniques using SPSS system version 15:00 on 95% or a significant level  Starting from the results of data analysis, the study concluded that: (1) no significant effect of exercise on the ability of small sided games passing the ball in the game of volleyball, proved the value of t0 = 25.317> tt = 2.262 or (P < α0,05); (2) no significant effect of exercise in pairs on the passing ability in the game of volleyball, proved the value of t0 = 34.200> tt = 2.262 or (P < α0,05), and (3) no significant difference in effect between training small sided games and practice in pairs on the passing ability in the game of volleyball, proved the value of t0 = 3.647 > tt = 2.101 or (P < α0,05).

Keyword: Small Sided Games, Pair, Passing Up Volleyball




PENDAHULUAN
Permainan bolavoli sebagai salah satu olahraga yang cukup popular di masyarakat, di gemari oleh lelaki dan wanita, mulai dari anak- anak sampai dengan orang tua. Selain dari itu permainan bolavoli memiliki karakteristik daya tarik tertentu sehingga menarik perhatian banyak orang untuk melakukannya.banyaknya peminat serta daya tarik permainan bolavoli, sebabnya adalah kesederhanaan permainannya dengan hanya membutuhkan sedikit perlengkapan. Sifat khas dari permainan bolavoli ialah para peraturan permainannya. Isinya adalah demikian rupa hingga tidak mungkin atau sangat sulit untuk mencapi suatu kemenangan bila satu regu terdiri dari satu atau lebih pemain yang tidak dapat bekerja sama. Oleh karena banyak animo masyarakat terhadap cabang olahaga bolavoli, tentu saja kemungkinan berprestasi dalam cabang olahraga ini dapat dicapai. Namun kenyataan yang dijumpai seperti didaerah Sulawesi Selatan, begitu banyaknya animo masyarakat terhadap permainan bolavoli namun prestasi yang didambakan pada tingkat Nasional belumlah sebagai mana yang diharapkan. Walaupun demikian kenyataan ini tidak dapat diharap karena adanya perkembangan cabang olahraga ini dengan pesat di seluruh pelosok tanah air, bahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam bidang olah raga yang senantiasa berkompetisi dalam pencapaian prestasi.
Teknik passing atas, adalah teknik dasar permainan bolavoli yang mayoritas dipergunakan dalam permainan. Artinya lebih banyak dipergunakan dalam permainan. Bola yang berasal dari teman maupun lawan dapat dilakukan teknik passing atas. Passing atas adalah menyajikan bola kepada teman seregunya yang selanjutnya diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyerang ke lapangan lawan”. (Suharno, HP. 1971). Bentuk latihan yang khusus untuk menunjang tercapainya aspek penentu serta kemampuan pemain dalam permainan bolavoli khusus teknik passing atas. Akan tetapi sering dijumpai bahwa para pemain bolavoli pada umumnya hanya diberikan latihan yang telah di dapati sebelumnya, tanpa memperhatikakn latihan lainnya, yang lebih mengarah pada kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli. Dalam teknik pelaksanaan passing atas, jari-jari tangan adalah kunci keberhasilan pemain untuk melakukan passing atas secara benar dan baik. Untuk hal tersebut dibutuhkan kemampuan seorang pemain agar dapat mengotomatisasikan gerakan passing atas dengan baik guna memberikan bentuk latihan yang lebih produktif untuk peningkatan pada kemampuan jari-jari tangan. Untuk itu bentuk latihan small sided games dan latihan berpasangan merupakan bentuk latihan yang dapat meningkatkan kemampuan passing atas seorang pemain. Latihan small sided games dan latihan berpasangan adalah salah satu bentuk latihan teknik dan fisik yang bertujuan untuk mengembangkan teknik secara otomatis serta kemampuan otot-otot jari. Kedua unsur tersebut memegang peranan didalam peningkatan kemampuan jari-jari untuk dapat menunjang peningkatan kemampuan passing atas yang dijadikan pokok penelitian.


Teknik Passing Atas Bolavoli
Permainan bolavoli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak sampai dewasa baik wanita maupun laki-laki. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu melakukan gerakan dengan baik serta teknik yang baik pula. Imam Sodikun (1992) mengatakan bahwa: “gerakan yang baik menimbulkan kerja dan berkat latihan yang teratur mendapatkan efektifitas yang baik pula”. Permainan bolavoli merupakan cabang olahraga yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, daya ledak dan kelentukan. Selain itu harus memiliki keterampilan khusus yang dikuasai dengan tujuan memainkan bola atau penguasaan bola sebaik-baiknya. Untuk dapat bermain dengan baik dan dengan mampu untuk mempertahankan bentuk permainannya diperlukan antara lain latihan yang berulang-ulang akan meningkatkan kesanggupan pemain secara efektif dan siap dalam pelaksanaan, serta mencapai kemantapan dari suatu keberhasilan dalam mencapai tujuan. Nampak kemampuan gerak dalam permainan bolavoli merupakan suatu derajat kemantapan untuk melakukan teknik dasar permainan bolavoli secara tepat guna dan efektif. Sehingga kemampuan gerak sangat membantu dalam permainan, serta menjadi bagian yang terpenting dalam mencapai prestasi yang optimal.
Kemampuan merupakan suatu kesanggupan dalam menggunakan pengetahuan seseorang secara efektif dan secara siap dalam pelaksanaan atau performance, dengan mencapai kemantapan dari suatu keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam permainan bolavoli kemampuan gerak sangat penting untuk diketahui atau dimiliki oleh setiap pemain. Belajar gerak dalam permainan bolavoli berarti menginginkan perubahan tingkah laku dalam melakukan gerakan-gerakan yang efesien dan efektif. Untuk menjadi pemain bolavoli yang handal, kemampuan teknik dasar dalam permainan bolavoli harus dikuasai terlebih dahulu, sebab permainan ini termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur gerak yang terkoordinasi rapi untuk dapat bermain dengan baik. Dengan mempelajari gerak dalam permainan bolavoli, seorang pemain harus menguasai bola dengan baik pula. Jadi pelatih atau guru olahraga harus memperhatikan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh pemain untuk meningkatkan prestasinya. Dalam permainan bolavoli semua anggota badan berperan untuk melakukan gerakan. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa dalam melakukan gerakan permainan bola voli keseluruhan anggota badan itu sangat berperan dalam latihan, pelatih dapat menganalisa gerakan-gerakan yang dapat menunjang peningkatan prestasi olahraga bola voli. Sehingga seorang pemain bola voli dapat melakukan setiap unsur gerak yang benar dan merupakan dasar taktik dalam pertandingan. Untuk memudahkan penguasaan kemampuan gerak perlu diperhatikan faktor utama yaitu: faktor orang yang melakukan latihan, faktor latihan, faktor situasi. Jadi pemain yang melakukan gerakan permainan bolavoli, harus mengetahui rangkaian gerakan permainan tersebut. Ada beberapa cara pendekatan untuk mengklasifikasikan kemampuan gerak. Dalam permainan bolavoli passing atas mempunyai sistematika analisis teknik dalam melakukannya, meliputi pengertian dan peranan, cara dan tuntutan pelaksanaan. Pengertian passing atas, bila ditinjau dari asal kata passing atas dapat diartikan sebagai cara memberikan bola. Menurut M. Yunus (1992:7) bahwa : “Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai lagkah awal menyusun pola serangan kepada regu lawan”. Pengertian di atas, menunjukkan pengertian yang meliputi arah gerak dan bidang perkenaan. Arah gerak  disini yaitu  lintasan gerak bola, yang melintasi ketinggian di atas kepala pemain yang melakukan passing atas. Sedangkan bidang perkenaan dengan jari-jari, pada saat kedua lengan diangkat untuk melakukan passing atas.Jadi passing atas adalah tindakan menvoli bola yang berada di atas depan dahi dengan cara passing atas dengan tujuan mengoperkan atau memberikan bola ke teman seregu untuk dimainkan kembali dalam regunya sendiri. Untuk melakukan passing atas dengan baik, si pemain harus berada sedikit di belakang bawah bola dan menghadap ke arah bola yang akan dimainkan. Namun passing atas terdiri dari berbagai variasi tetapi semuanya bertolak dari dasar yang sama yaitu senantiasa dimulai dari depan dan arah gerak bola ke atas. Oleh sebab itu biasanya disebut passing atas normal atau forward set pass. Suharno HP (1993) pada dasarnya passing atas normal mempunyai manfaat untuk menyajikan bola kepada teman seregunya yang melanjutkan diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyerang ke lapangan lawan”. Suatu cara untuk menentukan passing atas dengan baik adalah mendengarkan suara pada saat perkenaan atau pantulan dan memperhatikan putaran dari bola setelah disentuh.Suatu passing yang baik hanya memperdengarkan satu ketukan dan lebih sedikit bola berputar di udara setelah dipassing atau dipantul. Tinggi passing atas yang baik adalah 4 – 6 meter tingginya, agar penerima mendapat cukup kesempatan untuk dapat berada dalam posisi yang paling tepat di bawah bola. Jadi dalam melakukan passing atas teknik passing yang sangat menentukan dalam penyerangan terhadap lawan dalam bermain. Dalam permainan bolavoli, passing atas digunakan khusus biasanya sebagai passing kedua dari penyerangan. Kekhususan adalah cara menguntungkan dalam menempatkan bola pada posisi yang tepat dari pemain yang melakukan smash dengan sukses. Selain dari manfaat utama yaitu pengantar dalam melakukan smash atau serangan dengan sukses, juga gerak bola yang dilakukan mempunyai peranan dalam irama permainan. Pengaturan irama permainan adalah strategi untuk memenangkan pertandingan. Untuk manfaat passing atas dalam permainan bolavoli, Suharno HP. (1993) sebagai berikut: (1) Memudahkan kawan untuk menyelesaikan serangan atau smash, (2) Untuk mengatur irama permainan, (3) Untuk mengatur irama serangan atau smash, (4) Mempermudah teman untuk mendapatkan bola dalam permainan, dan (5) Sebagai salah satu teknik dalam melakukan passing. Dengan proses pelaksanaan passing atas bolavoli, jelas membutuhkan bentuk latihan yang menunjang kemampuan untuk melakukan passing atas permainan bolavoli.

Latihan Small Sided Games
Upaya untuk memperbaiki cara mengajar atau melatih teknik dasar bermain bolaovli telah berlangsung sejak permainan dikenal dan sampai sekarang masih berjalan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan cara teknik permainan yang lebih baik. Agar dapat mencapai tujuan penyajian materi latihan agar yang cepat dimengerti dan mudah dipahami, diperlukan sebuah proses latihan. Latihan small sided games merupakan suatu bentuk latihan bermain yang dilakukan dengan berbagai batasan, pembatasan tersebut meliputi : luas lapangan, jumlah pemain, lamanya latihan dan syarat atau peraturan permainan khusus. Jenis latihan small-sided games disusun berdasarkan pembatasan tersebut. Menurut Kadir Jusuf (1992) mengemukakan sebagai berikut: Pembatasan melalui syarat atau peraturan permainan khusus misalnya, dengan peraturan hanya boleh sekali atau dua kali menyentuh bola. Pembatasan jumlah pemain misalnya, 1 lawan 2, 1 lawan 3, 2 kawan 3, 2 lawan 4, 3 lawan 5, 4 lawan 4, 5 lawan 5, 6 lawan 6, dan seterusnya. Menurut Soekatamsi (1992) permainan kecil (small sided games) dimaksudkan untuk efesiensi belajar keterampilan bermain dan merupakan adegan yang mirip dengan situasi yang sesungguhnya dalam bentuk kecil. Dalam small sided games dapat mempergunakan lapangan seadanya, sebab untuk berlatih menguasai dan meningkatkan keterampilan teknik dasar bolavoli tidak tergantung harus ada atau menggunakan lapangan bolavoli yang sebenarnya. Small sided games dapat pula dilakukan dengan berbagai variasi latihan baik dengan menggunakan sistem rotasi ke belakang atau ke depan di saat melakukan passing atas berhadapan dengan 2 lawan 3. Oleh karena itu didalam mengarah pemain untuk lebih optimal dalam mencapai keterampilan passing atas pada permainan bolavoli, maka dibutuhkan sebuah bentuk atau metode yang dapat digunakan secara bervariasi.

Latihan Berpasangan
Latihan berpasangan adalah gerakan-gerakan penguasaan bola secara berpasangan atau dengan teman dan atau pasangannya sebagai alat bantu. Gerakan peguasaan secara berpasangan dilakukan untuk memudahkan dalam mengumpan bola ke teman dalam ketentuan bola tetap dalam jangkauan. Penggunaan latihan berpasangan pada hakekatnya adalah untuk menguasai gerakan-gerakan persentuhan, menggerakkan bola, menggerakan badan secara tepat dan mengendalikan bagian tubuh sesuai dengan ruang dan waktu. Manfaat dari bentuk latihan tersebut pada latihan berpasangan ditinjau dari berbagai segi utamanya segi metodologis dan latihan. Untuk itu latihan berpasangan perlu diberikan agar dapat mematangkan setiap jenis pukulan passing dalam berpola dengan mengulang secara sistematis dan berlanjut. Dengan adanya kematangan passing atas yang dimiliki pemain, diharapkan memiliki keterampilan bermain bolavoli secara sempurna. Latihan berpasangan merupakan bentuk latihan yang dilakukan dengan adanya bantuan atau alat bantu berupa teman, dalam pelaksanaannya dilakukan dengan berdua melakukan passing atas. Tujuan dari latihan berpasangan  adalah untuk mengotomatisasikan gerakan tersebut. Jacob Nur (1992) mengemukakan bahwa: dengan berlatih/latihan dapat mengantar seseorang mencapai keadaan yang diinginkan ketingkat efesiensi sesuai dengan kegiatan fisik yang akan dilakukan. Dalam olahraga kompetisi/ pertandingan, tingkat efesiensi (penampilan top) yang diinginkan tersebut sangat tinggi, oleh karena itu dituntut perencanaan kegiatan/ latihan yang sangat hati-hati dan sistematis dengan disertai disiplin yang tinggi.
            Penyajian latihan berpasangan dalam permainan bolavoli dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan passing atas, yang terbentuk efesiensi dan efektifitas gerakan dasar tersebut. Gerakan yang terampil merupakan tugas-tugas yang kompleks. Dalam keterampilan gerakan membutuhkan usaha penyesuaian terhadap pola gerakan yang memadukan jenis gerakan dasar seperti, teknik passing atas dalam permainan bolavoli. Pemberian latihan secara teratur dan memenuhi prinsip latihan yang berlaku umum, maka akan di peroleh perubahan-perubahan dalam tubuh seseorang, utamanya yang berkaitan dengan anatomis dan histoligis tubuh. Perubahan seperti hiperthropy otot, misalnya disebabkan oleh karena adanya peningkatan diameter dari serabut otot, peningkatan jumlah dan ukuran miofibril, serta peningkatan jumlah total protein  kontraktil,  khususnya protein kontraktil miosin. Disamping itu terjadi juga perubahan penurunan relatif kerapatan mitchondria sebagai akibat meningkatnya volume sarkoplasma dan miofibril. Perubahan lain yang terjadi adalah perubahan sistem syaraf. Perubahan yang terjadi didalam sistem syaraf sulit untuk diidentifikasi secara akurat, namun demikian peneliti dapat mengemukakan kemungkinan adanya adaptasi dari sistem persyarafan yang menyangkut pengembangan unit gerak yang diperoleh dari latihan.


METODE PENELITIAN
Arah dan tujuan pengungkapan fakta atau kebenaran disesuaikan dengan yang ditemukan dalam penelitian untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Keberadaan suatu variabel dalam setiap bentuk penelitian mutlak adanya, karena variabel merupakan suatu gejala bervariasi yang timbul dalam pelaksanaan penelitian gejala bervariasi tersebut memiliki karakteristik tertentu dan menjadi objek penelitian. Dalam permasalahan dapat diketahui variabel penelitian yang digunakan sebagai berikut: Variabel bebas terdiri dari latihan small sided games dan latihan berpasangan, dan variabel terikat yaitu kemampuan passing atas bolavoli. Desain dalam penelitian ini adalah: Randomized Sampel Pretest dan Posttest Group Design. Secara operasional variabel dalam penelitian didefinisikan sebagai berikut : (1) Latihan small sided games yang dimaksud dalam penelitian adalah kecakapan dalam sebuah kelompok yang terdiri dari lima orang perkelompok kemudian dari kelompok tersebut dibagi dua terdiri dari 2 lawan 3 untuk melakukan passing atas secara bergantian, (2) Latihan berpasangan yang dimaksud dalam penelitian adalah kecakapan dalam melakukan passing atas berdua dengan berhadapan langsung, dan (3) Kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli adalah suatu teknik bermain bolavoli yaitu mengumpan bola kepada teman dengan jalan mengarahkan bola kedepan atas. Untuk mengetahui kemampuan passing atas dipergunakan tes passing atas atau tes umpan yang sudah merupakan tes baku.
Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan individu yang dijadikan objek penelitian atau seluruh penduduk yang mencakup ruang lingkup penyelidikan. Sesuai dengan pengertian populasi yang dikemukakan diatas maka dapat dikatakan bahwa populasi adalah seluruh individu yang akan dijadikan sasaran penyelidikan dan mempunyai karakteristik atau kesamaan sifat. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar yang telah memprogramkan mata kuliah bolavoli karena dalam penelitian ini yang menjadi sasaran penyelidikan yakni meliputi mahasiswa putra maka populasi tersebut diatas hanya pada mahasiswa putra. Dengan demikian kesamaan sifat dari populasi dalam penelitian ini yakni mempunyai jenis kelamin yang sama. Penggunaan sebagian dari populasi disebut sampel menghadapi kenyataan ini perlu redukasi atau penggunaan sebagian saja dari populasi itu, yang di pandang representatif dapat diwakili populasi. Adapun sampel yang dipergunakan adalah sebanyak 20 orang mahasiswa yang telah memprogramkan mata kuliah bolavoli. Teknik pengambilan sampel dilakukan secarah random dan dipilih sebanyak 20 orang kemudian selanjutnya membentuk kelompok penelitian. Kelompok penelitian di bentuk atas dasar hasil Prestest dengan teknik Machid ordinal. Dalam penelitian disusun dan dianalisa menggunakan statistik inferesial. Statistik deskriptif memberikan gambaran umum data penelitian maupun penyajian dalam bentuk grafik. Statistik inferensial yang digunakan adalah untuk pengujian  Pengujian hipotesis penelitian. Teknik analisis yang dipakai uji t berpasangan pada taraf siknifikan 95% ( t 0,05 ).


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
            Hasil analisis data deskriptif dapat diuraikan sebagai berikut:
a.    Untuk data tes awal latihan small sided games, dari 10 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 63. Nilai rata-rata yang diperoleh 6.30 dengan hasil standar deviasi 1.88856. Untuk nilai minimal 3.00 dan nilai maksimal 9.00.
b.    Untuk data tes akhir latihan small sided games, dari 10 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 82. Nilai rata-rata yang diperoleh 8.20 dengan hasil standar deviasi 1.93218. Untuk nilai minimal 5.00 dan nilai maksimal 11.00.
c.    Untuk data tes awal latihan berpasangan, dari 10 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 60. Nilai rata-rata yang diperoleh 6.00 dengan hasil standar deviasi 1.49071. Untuk nilai minimal 4.00 dan nilai maksimal 8.00.
d.    Untuk data tes akhir latihan berpasangan, dari 10 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 93. Nilai rata-rata yang diperoleh 9.30 dengan hasil standar deviasi 2.11082. Untuk nilai minimal 7.00 dan nilai maksimal 13.00.

1.    Hipotesis Pertama
Ada pengaruh latihan small sided games terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM Makassar. Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 25,317 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,262. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan small sided games terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM Makassar. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa dengan memberikan latihan small sided games secara terprogram dengan sistematis, maka akan dapat meningkatkan kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli bagi pemain. Dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan latihan small sided games ini, memiliki keefektifan disaat pelaksanakannya. Latihan ini terarah pada kemampuan kinerja pada kontraksi otot lengan untuk dapat berkerjasama dalam melakukan passing atas secara berkelompok guna mengarahkan bola secara bergantian.

2.    Hipotesis kedua :
Ada pengaruh latihan berpasangan terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli Pada mahasiswa FIK UNM Makassar. Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 34,200 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,262. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan berpasangan terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli pada Pada mahasiswa FIK UNM Makassar. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa dengan memberikan latihan berpasangan secara terprogram dengan sistematis, maka akan dapat meningkatkan kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli bagi pemain. Dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan latihan berpasangan, sehingga kontaksi kinerja otot lebih terarah pada gerakan yang efektif dalam passing atas pada permainan bolavoli. Kinerja otot yang terjadi mampu berkontraksi untuk dapat melakukan passing atas secara otomatisasi dengan cepat.

3.    Hipotesis ketiga :
Ada perbedaan pengaruh antara latihan small sided games dan latihan berpasangan terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli Pada mahasiswa FIK UNM Makassar. Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 3,647 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,101. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan pengaruh kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli antara Latihan small sided games dan latihan berpasangan. Dan kelompok yang mendapatkan latihan berpasangan yang lebih efektif dan efesien dalam meningkatkan kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli dibandingkan dengan kelompok latihan small sided games. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan small sided games dan latihan berpasangan terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli pada Pada mahasiswa FIK UNM Makassar. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa kedua bentuk latihan ini memberikan pengaruh atau peningkatan yang positif terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli, namun bila dibandingkan dengan melihat hasil yang diperoleh pada rata-rata tes akhir serta pengujian statistik uji-t tidak berpasangan, maka latihan berpasangan optimal untuk dapat mengembangkan passing atas dalam permainan bolavoli. Sebab didalam melakukan latihan ini lebih mengarahkan pada kemampuan lengan untuk melakukan passing atas secara cepat dan mengotomatisasikan gerakan tersebut. Hal ini dibuktikan di lapangan, proses yang dilakukan hanya dilakukan secara berdua sehingga sesi pengulangan lebih banyak selama proses latihan. Sedangkan latihan small sided games terjadi sebuah kelompok dalam bentuk bermain yang terdiri dari lima orang, sehingga gerak passing atas yang dilakukan pada sesi latihan kurang dan akan ada fase menunggu setiap orang.


PENUTUP
Setelah melakukan pembahasan, maka di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.       Ada pengaruh yang signifikan latihan small sided games terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM.
2.       Ada pengaruh yang signifikan latihan berpasangan terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM.
3.       Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan small sided games dan latihan berpasangan terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM.
Hasil kesimpulan tersebut, maka akan dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1.       Diharapkan agar pembina dan pelatih olahraga memberikan metode-metode latihan yang lebih mengarahkan pada teknik dasar itu sendiri guna membantu mengoptimalkan hasilnya.
2.       Hendaknya latihan small sided games dan latihan berpasangan disarankan untuk dijadikan program latihan bagi pemain untuk meningkatkan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli.
3.       Perlu adanya verifikasi lebih lanjut tentang kedua bentuk latihan tersebut agar dapat diketahui tingkat keterampilan yang lebih menyakinkan.


DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiarto,  Agus.  1990. Plyometric dan Sport Training. Jakarta: Adi Mulia.
Bonne Robison, 1989. Bolavoli Bimbingan, Petunjuk dan Teknik Bermain. Jakarta: Penerbit Dhara Prize.
Durrahter. G. 1990. Belajar dan Berlatih Sambil Bermain Bolavoli. Jakarta: Gramedia.
Edward  Rahantoknam. 1988. Belajar Motorik:  Teori  dan Aplikasinya dalam  Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: P2LPTK Depdikbud
Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Herre. D, 1982. Priniciple of Sport Training Inducation to Theory and Metode of Training Sport. Verlag Berham.
Ngatiyono. 2007. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Solo: Tiga Serangkai.
Rukmana Kamli,  1990. Latihan Bolavoli Mini . Diktat Pedoman Melatih Bolavoli Mini.
Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : FPOK IKIP.
Sarumpaet A. dkk. 1992. Teknik Dasar dan Teknik Permainan Bola Voli Permainan Besar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 
Sugiyono. 2000. Statistika untuk Penelitian. Bandung: PT Alfabeta
Suharno, HP.  1993. Pedoman Pelatihan Bola Voli, Kursus Pelatihan Wasit Tingkat Nasional. Yogyakarta: FPOK IKIP
Yunus, M. 1991. Permainan Bola voli. Jakarta: Depdikbud Dikti.
Theo Kleinmar/Dieser Kruber, 1986. Bola Voli Pembinaan Teknik, Teknik dan Kondisi Pengantar untuk Pelatih/Pendidik. Jakarata: Gramedia.

1 komentar: