PENGARUH
LATIHAN PLIOMETRIK BOX JUMP TERHADAP
KEMAMPUAN
SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI
PADA
SISWA SMA NEGERI 1 PINRANG
OLEH:
SAHABUDDIN
)*
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
latihan pliometrik box jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli
pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Pinrang kelas
X dengan jumlah sampel penelitian 30 orang yang dipilih secara random sampling,
kemudian dilanjutkan pembagian kelompok dengan menggunakan machid ordinat.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis uji-t dengan
menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau a0,05. Bertolak dari hasil
analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh
yang signifikan latihan pliometrik box jump terhadap kemampuan smash dalam
permainan bolavoli pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang, terbukti nilai t0
= 25,909 > tt = 2,262 atau (P < α0,05); (2) ada
perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan pliometrik box jump dan
kelompok kontrol dengan kemapmuan smash dalam permainan bolavoli pada siswa SMA
Negeri 1 Pinrang terbukti nilai t0 = 3,718 > tt = 2,101
atau (P < α0,05). Dan
kelompok yang mendapatkan latihan pliometrik box jump yang lebih efektif dan
efesien dalam meningkatkan kemampuan smash dalam permainan bolavoli dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
Kata
Kunci: Latihan Pliometrik Box Jump, Kemampuan Smash Bolavoli
ABSTRACT
This study aims to determine the
effect of exercise on the ability pliometrik box jump smash in the game of
volleyball in high school students Pinrang State 1. This study includes the
type of research experiments. The study population was all students SMA 1
Pinrang class X with a number of the study sample of 30 people chosen at random
sampling, then continued division of the group by using machid ordinate. Data
analysis technique used is the t-test analysis techniques using SPSS system
version 15:00 on 95% or a significant level of a0.05. Starting
from the results of data analysis, the study concluded that: (1) there is
significant effect of exercise on the ability pliometrik box jump smash in the
game of volleyball in high school students Pinrang State 1, proved the value of
t0 = 25.909 > tt = 2.262 or (P < a0.05),
(2) there are significant differences in effect between pliometrik box jump
exercise and control groups with the ability to smash in the game of volleyball
at a high school student Pinrang State proved the value of t0 =
3.718 > tt = 2.101 or (P < a0.05). And
groups that get pliometrik box jump workout more effective and efficient in
improving the ability to smash in a volley ball game compared to the control
group.
Keyword: Exercise Pliometrik Box Jump, Smash Volleyball Capability
PENDAHULUAN
Dalam
pembinaan dan pengembangan olahraga perlu di-tingkatkan upaya pembibitan olahra-gawan,
pembinaan pelatih, penye-diaan sarana dan prasarana olah-raga, pembinaan sistem
latihan yang efektif termasuk pengembangan organisasi
keolahragaan dan wadah-wadah
pembinaan lainnya. Berdasarkan penegasan
tersebut memberikan ke- jelasan tentang pentingnya peranan olahraga ditengah-tengah masyarakat
demikian pula di sekolah-sekolah sebagai alat pendidikan, dengan
menitikberatkan pada sekolah-sekolah tentang masalah-masalah pembinaan olahraga
pendidikan memang tepat. Sebab sekolah adalah tempat anak didik dibina agar
dapat berkembang secara positif untuk menjadi manusia yang berkualitas. Namun untuk peningkatan
prestasi olahraga tidak cukup kalau hanya
mengandalkan waktu pelajaran yang ada di sekolah. Oleh karena itu harus
ditempuh suatu kebijakan dari sekolah dengan menambah atau memasukkan olahraga
sebagai kegiatan ekstrakurikuler, dengan pembinaan
menuju pada pencapaian prestasi.
Pembinaan cabang olahraga bolavoli menuju arah
peningkatan prestasi khususnya bagi tahap pembinaan lanjutan adalah penyajian latihan yang mengarah pada pe-ningkatan
kemampuan khusus atau tehnik khusus pada permainan bolavoli. Kemampuan khusus
atau tehnik khusus pada permainan yang dimaksud adalah tidak lain cara bermain bolavoli.
Bagaimana per-mainan dimulai, setelah permainan dimulai apa yang harus
dilakukan. Setelah bola dikuasai tindakan apa yang
harus dilakukan untuk membuat serangan sehingga serangan itu mendapat
hasil yakni nilai atau point buat regunya. Bila bola dikuasai lawan apa yang
harus diusahakan agar lawan tidak mendapat point atau angka. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka bagi tingkat pembinaan adalah peningkatan tehnik
khusus bolavoli. Salah satu tehnik khusus bolavoli adalah smash atau serangan.
Smash merupakan gerak kerja yang terpenting dan terakhir dalam gerak kerja
serangan. Kegagalan untuk mensmash bola kearah lawan akan memberi kesempatan
bagi pihak lawan untuk melakukan serangan balasan. Oleh sebab itu atlet harus mahir melakukan smash. Karena pentingnya
smash dalam permainan bolavoli, maka perlu dilakukan berbagai usaha untuk
menguasai tehnik smash dengan baik. Usaha-usaha tersebut antara lain adalah menggunakan
metode latihan yang tepat maupun mengembangkan unsur-unsur yang menunjang
pelaksanaan tehnik ter-sebut. Unsur-unsur yang menunjang pelaksanaan tehnik
khusus smash adalah unsur-unsur fisik yang me-liputi unsur kekuatan, kecepatan,
daya ledak dan kelentukan. Untuk mengembangkan
unsur fisik tersebut adalah melalui latihan fisik. Istilah latihan fisik
mengacu pada program latihan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan
progresif yang tujuannya untuk mengembangkan
kemampuan fungsional dari sistem tubuh agar dengan kondisi fisik tersebut
prestasi atlet semakin meningkat. Bentuk latihan fisik beranekaragam, diantaranya
latihan pliometrik. Bentuk latihan pliometrik bertujuan
untuk mencapai kemampuan fisik daya
ledak. Arah pada penelitian untuk latihan pliometrik adalah daya ledak
tungkai. Latihan pliometrik memiliki bermacam bentuk-bentuk latihan diantaranya
adalah latihan box jump. Bentuk latihan yang ada pada latihan pliometrik mengarahkan pada pencapaian kemampuan tungkai untuk dapat melompat ke arah
vertikal di saat melakukan smash. Namun pada proses pelaksanaan kedua bentuk
latihan pliometrik tersebut berbeda. Beranjak dari itu dan berdasarkan survey
yang selama ini dilakukan oleh peneliti
bahwa siswa SMA Negeri 1 Pinrang sangat menyukai
permainan bolavoli, hal ini terbukti pada jam istirahat dipergunakan
untuk bermain bola voli. Dari kenyataan tersebut peneliti memprediksikan bahwa kemungkinan di sekolah
tersebut akan muncul bibit atlet untuk dapat
dikembangkan.
Smash
dalam permainan bolavoli
Dalam
permainan bolavoli terdapat beberapa unsur teknik dasar, seperti; servis,
passing, smash dan blok (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar tersebut
sangatlah penting dengan mengingat pendapat dari M. Yunus (1992) bahwa :
“Permainan bolavoli adalah permainan tempo cepat, sehingga waktu untuk
memainkan bola sangat terbatas dan bila tidak menguasai teknik dasar yang
sempurna akan memungkinkan kesalahan-kesalahan teknik yang besar”. Dalam bidang
olahraga istilah teknik diartikan sebagai cara melakukan atau melaksanakan
sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Teknik dalam
permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola secara efektif
dan efisien sesuai dengan peraturan-peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai
suatu hasil yang optimal. Ada enam unsur teknik dasar atau istilah yang lebih
umum mengenai kemampuan dalam permainan
bolavoli yang dikemukakan oleh Surayin (1984) sebagai berikut : (1) Teknik
passing atas, (2) Teknik passing bawah, (3) Servis, (4) Smash, (5) Membendung
(blok), dan (6) Umpan atau set up”. Selain dari pembagian di atas juga dikenal
pembagian macam-macam teknik dasar permainan bolavoli, menurut Gurrwachter yang
diterjemahkan oleh Agus Setiadi (1990) bahwa : “Untuk melatih/mengajarkan teknik
dasar permainan bolavoli dipakai rangkaian
latihan methodik, rangkaian latihan tersebut mengandung lima unsur dasar
seperti; passing atas, passing bawah, servis, smash dan blocking. Teknik dasar
permainan bolavoli harus betul-betul dipelajari lebih dahulu guna dapat mengembangkan permainan. Penguasaan teknik dasar permainan bolavoli merupakan
salah satu unsur yang menentukan menang atau kalahnya suatu tim dalam
pertandingan, disamping unsur-unsur yang lain seperti unsur kondisi fisik,
mental dan lain-lainnya.
Smash adalah
suatu pukulan yang keras, lurus dan menukik. Biasanya merupakan suatu program
yang mematikan, smash bertujuan untuk mematikan dan dianggap sebagai bagian
permainan yang paling menonjol dan paling menarik. Suatu bagian yang dinamis,
seorang pemain melompat tinggi, memukul suatu benda yang bergerak dengan tenaga
dan arah yang tepat serta melampaui jaring atau net. Pengertian smash menurut
Donald R. Casady (1974:480) sebagai berikut: “The third and final play of the
traditional of ensive attach in volley ball is know as the spike an it is the
most spectakular and colorful part of the game.” Secara bebas dapat diterjemahkan bahwa; serangan ketiga
dan terakhir dalam permainan bolavoli adalah terkenal sebagai spike/smash dan
biasanya sangat menarik perhatian dan merupakan yang sangat penting dalam
pertandingan. smash menurut M. Yunus (1992) bahwa: “Smash adalah pukulan yang
utama dalam penyerangan dalam usaha untuk mencapai
kemenangan, untuk mencapai keberhasilan yang gemilang dalam melakukan smash
ini diperlukan raihan yang tinggi dan kemampuan meloncat pula.”
Pukulan
smash merupakan salah satu teknik dalam permainan bolavoli. Teknik smash sangat
me-nentukan arah dan sasaran dalam penyerangan. Teknik dasar smash dalam
permainan bolavoli harus betul-betul dipelajari guna dapat mengembangkan mutu
danprestasi bolavoli. Penguasaan teknik dasar ini merupakan hal yang sangat
penting. Suharno HP (1991) men-definisikan teknik sebagai berikut: “Teknik
adalah suatu proses me-lahirkan keaktifan jasmani dan membuktikan suatu praktek
dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan
suatu tugas yang pasti dalam cabang permainan bolavoli.” Dieter Beutelstahl
(1998) mendefinisikannya sebagai berikut: “Teknik adalah prosedur yang
telah dikembangkan berdasarkan praktek dan bertujuan untuk mencari penyesuaian
suatu problema pergerakan tertentu dengan cara paling ekonomis dan berguna.” Pada
umumnya smash merupakan gerakan kerja yang terpenting dan terakhir dalam gerak
kerja serangan. Bola servis, gerak tipu yang dilakukan tidak memenuhi sasaran
atau mudah dikuasai pihak lawan yang bertahan sehingga kesempatan menerima bola
dengan baik. Selanjutnya si penerima ke tosser
(pengumpan) dan meneruskan bola ke smasher dan melancarkan serangan atau
smash. Artinya bahwa suatu serangan diadakan pada sentuhan bola ketiga. Namun
dalam permainan bolavoli modern, serangan langsung pada bola pertama (dilakukan
saat servis) atau bola kedua sering dilakukan dalam hal tergantung dari
keberadaan bola atau posisi bola pada saat itu serta kesanggupan dan kesiapan si pemukul.
Pada umumnya
smash me-rupakan teknik yang terpenting dan
terakhir dalam gerakan serangan. Dalam melakukan smash bolavoli, ada
beberapa komponen-komponen yang perlu diketahui yaitu macam-macam smash,
seperti yang di-kemukakan oleh Theo Klinman/ Dieter
Kruber (1986) sebagai berikut: (1) Smash depan, (2) Smash depan dengan
putaran, (3) Smash dari pergelangan tangan, dan (4) Smash pura-pura. Macam-macam
smash, menurut M. Yunus (1992:57) maka smash dapat pula dibedakan atas beberapa
jenis menurut macamnya umpan antara lain : (1) Smash normal (open smash), (2)
Smash semi, (3) Smash semi jalan, (4) Smash push, (5) Smash pull (quik), (6)
Smash pull jalan, (7) Smash pull straight, (8) Smash cekis (drive smash), (9)
Smash langsung, (10) Smash dari belakang, dan (11) Smash silang dan lurus. Mengingat
sukarnya gerakan smash, maka akan diuraikan dalam beberapa tahap gerakan.
Adapun proses pe-laksanaan smash secara sempurna dibagi dalam empat tahap,
menurut Yunus (1992) yaitu: (1) Saat awalan, (2) Saat tolakan, (3) Saat memukul,
dan (4) Saat mendarat. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan secara terperinci
tiap-tiap gerakan dalam pelaksanaan smash sebagai berikut:
1.
Tahap
awalan; Sikap siap rileks dengan kedua kaki sejajar, kemudian melangkah
ke depan mendekati jaring atau net. Setelah dekat dengan net kedua kaki sejajar siap untuk mengadakan tolakan
ke atas, dengan kedua kaki, lutut ditekuk dan lengan diayunkan kebelakang.
Biasanya pemula hanya melangkah satu kali saja sedang pemain ber-pengalaman
melakukan ancang-ancang atau awalan 2 sampai 3 langkah yang semakin cepat. Arah
gerak awalan yang paling baik antara 45 derajat sampai 60 derajat terhadap net.
2.
Tahap tolakan; Pada waktu siap menolak tangan
disiapkan lurus lentur mengarah ke bawah sejajar dengan badan untuk diayun ke
atas bersamaan dengan tolakan. Setelah tolakan dilakukan, dan saat badan
melayang di udara kedua kaki harus lemas bergantung, siap memukul bola dengan
lengan di angkat sehingga lengan atas tegak lurus dengan badan, sedangkan
lengan bawah menuju ke atas sampai telapak tangan kurang lebih setinggi
telinga.
3.
Tahap memukul; Pada saat smasher sampai pada titik tertinggi pukulan
segera dilakukan. Per-kenaan telapak tangan dengan bola diikuti lecutan
pergelangan tangan dan lecutan badan. Pada saat telapak tangan ada kontak
dengan bola usahakan lengan dalam posisi
sepanjang mungkin.
4.
Tahap mendarat; Setelah selesai memukul bola
maka smasher akan segera turun kembali ke tanah atau lantai. Pada saat mendarat
harus dengan dua kaki secara bersamaan dengan mengeper dan menekuk kedua
lututnya. Setelah menguasai ke-seimbangan dengan baik, maka smasher segera mengambil sikap normal.
Latihan
Pliometrik Box Jump
Pliometrik
adalah salah satu jalan dan merupakan bentuk latihan untuk mencapai tenaga
ledak untuk semua kegiatan olahraga. Pliometrik berhubungan dengan latihan yang
bersifat kontraksi-kontraksi otot yang kuat dan cepat sebagai respon pada
kecepatan perubahan dinamik dan peregangan pada otot-otot terlibat. Perubahan
dinamik dan peregangan pada otot-otot terlibat. Latihan pliometrik terdiri dari
bentuk-bentuk latihan yang sederhana sampai dengan latihan yang bervariasi.
Latihan
pliometrik merupakan latihan yang memanfaatkan refleks regangan sehingga
terjadi kontraksi yang kuat. Refleks regangan yang dimaksud adalah refleks yang
ter-cepat dibandingkan dengan refleks lainnya dalam tubuh. Didalam otot
terdapat banyak kumparan otot. Kumparan otot ini terdiri atas unsur-unsur
motorik dan sensorik. Dalam kumparan otot terdapat serabut otot yang disebut:
serabut intrafusal, selanjutnya di tengah terdapat inti yang berbentuk kantong
yang disebut; nuclear bag fiber atau sering juga disebut nuclear chain fiber.
Dari kedua serabut ini terdapat dua macam syaraf pengantar rangsangan ke pusat
syaraf. Kalau ada peregangan yang sekonyong-konyong, misalnya; turun dari
loncatan, terjadilah peregangan yang sekonyong-konyong (sia-sia). Bila telah
turun dari bangku kemudian meloncat hingga lagi naik ke atas bangku, terjadilah
kontraksi yang lebih kuat sehingga terjadi loncatan yang lebih tinggi. Latihan
pliometrik ini jangan terlalu berat, karena apabila terlalu berat apalagi
ditambah dengan beban akan berakibat tidak
baik pada atlet. Untuk itu perlu diperhatikan dosis latihan yang
diberikan.
Latihan box
jump adalah latihan yang dilakukan dengan gerakan lari dengan jarak 1,5 meter kemudian melompat ke atas
bangku atau box, dan bentuk gerakan ini adalah bentuk gerakan yang dimulai dari
tungkai sampai tubuh bagian atas. Latihan ini adalah merupakan suatu bentuk latihan
yang bertujuan untuk meningkatkan unsur fisik yaitu kekuatan dan kecepatan pada
otot-otot tungkai. Proses gerakan keseluruhan dalam latihan box jump dapat
diuraikan sebagai berikut : (1) Posisi awal : berdiri dengan jarak 1,5 meter
pada box pertama dengan gaya star berdiri,
dengan pandangan ke depan; (2) Gerakan pertama : dari posisi siap
diteruskan lari dengan menaiki box tersebut dengan dua kaki untuk
penolakan;dan (3) Gerakan kedua: mendarat dengan dua kaki dengan dilanjutkan
dengan berlari pada jarak 1,5 meter. Gerakan ini dilakukan pada box ketiga.
Jarak tiap box adalah 1,5 meter dengan ketinggian box 50 centimeter.
METODE
PENELITIAN
Metode yang
dipergunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen lapangan, dimana harus
melakukan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Adapun variabel
penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian ini terdiri atas : Variabel
bebas yaitu Latihan pliometrik box jump, Variabel
terikat yaitu Kemampuan smash bolavoli. Dalam penelitian eksperimen perlu
dipilih suatu desain yang tepat dan sesuai dengan tuntutan variabel-variabel
yang terkandung dalam tujuan penelitian. Desain dalam penelitian ini adalah:
“Randomized Sampel Pretest dan Posttest Group Design.”
Agar lebih terarah pelaksanaan latihan maupun pengumpulan data penelitian, maka perlu diberi batasan-batasan
atau defenisi operasional tiap variabel yang terlibat. (1) Latihan pliometrik
box jump adalah salah satu bentuk latihan fisik yang dilakukan dengan gerakan melompat ke atas box dengan dua kaki
serta melompat dari atas box juga mendarat dengan dua kaki secara bergantian
serta melalui empat box, dan (2) Kemampuan smash bolavoli yang dimaksudkan
adalah tingkat kecakapan sampel dalam
melakukan pukulan smash bolavoli yang dinilai dari masuknya bola setelah
dipukul dan ketepatan mengarahkan bola. Populasi dalam suatu penelitian sangat
penting kedudukannya, sebab dari populasi sejumlah data dan informasi yang
diperluklan dapat dan harus dikumpulkan. Dan yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa putra SMA Negeri 1 Pinrang. Sampel adalah
sebahagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian. Hakekat penggunaan
sampel dalam penelitian adalah dikarenakan sulitnya untuk meneliti seluruh
populasi, hal ini mengingat biaya dan waktu yang begitu banyak diperlukan jika
harus meneliti seluruh populasi. Beranjak dari itu yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah siswa putra SMA Negeri
1 Pinrang yang memiliki dasar bermain bolavoli khususnya dalam melakukan
smash. Sampling adalah teknik pengambilan sampel, dimana sampel terdiri dari
beberapa kelas, maka tiap-tiap kelas itu dipilih siswa dengan cara random
sampling atau dengan cara undian, setelah terpilih obyek sebanyak 20 orang, maka diadakan tes kemampuan smash
dalam permainan bolavoli. Cara pembagian kelompok yaitu atas dasar hasil tes kemampuan
smash dalam permainan bolavoli yang selanjutnya dibagi dua kelompok latihan
yang sama dengan cara teknik machid ordinat. Sedangkan untuk pembagian dua
kelompok latihan menggunakan teknik machid ordinat. Teknik atau instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah disiapkan adalah alat yang baku,
agar hasil pengukuran dapat diperoleh mendekati normal. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini meliputi : tes kemampuan smash dalam permainan bolavoli. Data
penelitian kemampuan smash dalam permainan bolavoli, baik tes awal maupun tes
akhir dianalisis dengan perhitungan statistik, berupa: (1) Statistik
deskriptif, yaitu memberikan gambaran umum tentang hasil rata-rata standar
deviasi dari variabel penelitian untuk kedua kelompok, dan (2) Statistik
inferensial, yaitu pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t pada taraf
signifikan 95%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil
analisis data deskriptif dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Untuk
data tes awal latihan pliometrik box jump pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang, dari
10 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 36. Nilai rata-rata yang diperoleh
= 3,60 dengan hasil standar deviasi = 1,77639. Untuk nilai minimal = 1,00 dan
nilai maksimal = 7,00.
b. Untuk
data tes akhir latihan pliometrik box jump pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang,
dari 15 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 65. Nilai rata-rata yang
diperoleh = 6,50 dengan hasil standar deviasi = 2,22361. Untuk nilai minimal = 4,00
dan nilai maksimal = 10,00.
c. Untuk
data tes awal kelompok kontrol pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang, dari 10 jumlah
sampel diperoleh total nilai sebanyak 37. Nilai rata-rata yang diperoleh = 3,70
dengan hasil standar deviasi = 1,49443. Untuk nilai minimal = 1,00 dan nilai
maksimal = 6,00.
d. Untuk
data tes akhir kelompok kontrol pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang, dari 10 jumlah
sampel diperoleh total nilai sebanyak 54. Nilai rata-rata yang diperoleh = 5,40
dengan hasil standar deviasi = 1,71270. Untuk nilai minimal = 3,00 dan nilai
maksimal = 8,00.
Hipotesis
Pertama
Ada pengaruh
latihan pliometrik box jump terhadap kemampuan
smash dalam permainan bola voli pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang. Hasil analisis
data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 25,909 lebih besar dari nilai
t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,262. Maka Ho ditolak dan H1 diterima,
berarti ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan pliometrik box jump terhadap kemampuan smash dalam permainan bola voli
pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang. Sesuai hasil uji-t data tes awal dan data tes
akhir kemampuan smash dalam per-mainan bolavoli pada kelompok latihan pliometrik box jump, ternyata dari hasil
perhitungan diperoleh nilai t observasi lebih besar dari nilai t tabel pada
taraf signifikan 95%. Hal tersebut membuktikan bahwa hipotesis pertama yang
diajukan diterima pada taraf signifikan 95%. Prediksi
yang dapat dikemukakan bahwa dengan memberikan latihan pliometrik box jump secara terprogram
dengan siste-matis selama 24 kali pertemuan dengan perincian tiga kali se-minggu,
maka akan dapat me-ningkatkan kemampuan
smash dalam permainan bolavoli bagi siswa di sekolah atau bagi pemain pemula. Dapat dijelaskan bahwa dalam
melakukan latihan pliometrik box jump
memiliki keefektifan disaat pelaksanakannya.
Latihan ini terarah pada ke-mampuan kinerja pada kontraksi otot kedua tungkai
untuk me-lakukan kegiatan smash dalam permainan
bolavoli. Artinya kinerja pada
otot-otot tungkai berkontraksi secara
maksimal, sehingga mampu membentuk daya ledak tungkai yang dibutuhkan
pada saat melakukan passing atas dalam permainan bolavoli.
Hipotesis
kedua
Ada
perbedaan pengaruh antara latihan pliometrik
box jump dan kelompok kontrol terhadap kemampuan
smash dalam permainan bola voli pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang. Hasil analisis
data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 3,718 lebih besar dari nilai t
tabel pada taraf signifikan 95% = 2,101. Maka Ho ditolak dan H1 diterima,
berarti ada perbedaan pengaruh kemampuan smash dalam per-mainan bolavoli antara
latihan pliometrik
box jump dan kelompok
kontrol. Dan kelompok yang mendapatkan pliometrik
box jump yang lebih efektif dan efesien dalam meningkatkan kemampuan smash
dalam per-mainan bolavoli dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
pengaruh yang signifikan antara latihan pliometrik box jump dan kelompok kontrol terhadap kemampuan
smash dalam permainan bolavoli pada pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang. Sesuai
hasil uji-t data tes akhir kemampuan smash dalam permainan bolavoli pada
kelompok A untuk latihan pliometrik box
jump dan kelompok B untuk kelompok kontrol, ternyata dari hasil perhitungan
diperoleh nilai t observasi lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan
95%. Hal tersebut membuktikan bahwa
hipotesis kedua yang diajukan diterima pada taraf signifikan 95%. Diperkuat
dengan hasil perbedaan nilai rata-rata yang diperoleh serta selisih dari per-bedaan
antara kedua kelompok. Prediksi yang dapat
dikemukakan bahwa kedua kelompok
memberikan pengaruh atau peningkatan
yang positif terhadap kemampuan smash
dalam permainan bolavoli, namun bila
dibandingkan dengan melihat hasil yang diperoleh pada rata-rata tes
akhir serta pengujian statistik uji-t tidak berpasangan, maka latihan
pliometrik box jump lebih efektif dan efesien. Sebab didalam melakukan latihan
ini lebih terarah baik dari sistem pem-berian
latihan maupun mengarahkan pada kemampuan tungkai untuk berkontraksi
lebih baik yang di-arahkan pada lompatan secara maksimal dengan membentuk
kondisi fisik daya ledak tungkai. Dari hasil tersebut memberikan pengaruh yang
maksimal untuk melakukan lompatan pada saat meraih bola di atas untuk me-lakukan pukulan smash. Dibandingkan
kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan secara khusus. Sehingga dalam
proses hasil akhir tidak terarah pada
pencapaian smash dalam permainan bola voli. Namun demikian pada prinsipnya bahwa, latihan pliometrik box jump
merupakan bentuk latihan yang mampu
memberikan suatu sumbangsi positif untuk dapat mengarahkan pemain untuk
memacu diri dari segi peningkatan kemampuan fisik yang dibutuhkan. Olehnya itu,
diharapkan bagi peneliti-peneliti selanjutnya
mencari bentuk latihan yang lain untuk lebih mampu meningkatkan kemampuan smash dalam permainan bolavoli.
PENUTUP
Setelah melakukan penelitian, maka di tarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Ada
pengaruh yang signifikan latihan pliometrik box jump terhadap kemampuan smash
dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Negeri 1 Pinrang.
2. Ada
perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan pliometrik box jump dan
kelompok kontrol terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli pada siswa SMA
Negeri 1 Pinrang.
Dari hasil kesimpulan tersebut, maka akan dikemukakan saran-saran
sebagai berikut :
1. Diharapkan
agar Pembina dan pelatih olahraga memberikan peluang bagi pemain yang memiliki
daya ledak tungkai yang baik untuk
mengembangkan prestasinya dengan cara melatih dan membina secara
intensif.
2. Hendaknya
latihan pliometrik dapat dijadikan program latihan bagi pemula untuk meningkatkan kemampuan smash dalam per-mainan
bolavoli.
3. Perlu
adanya verifikasi lebih lanjut tentang bentuk latihan tersebut agar dapat
diketahui tingkat keterampilan yang lebih menyakinkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Annarino.
1976. Development Condotioning for Women and
Man. St. Louis : Second edition The CV Mosby.
Arikunto,
Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian; Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dwijonowinoto
Kasiyo, 1993. Dasar-Dasar Ilmiah
Kepelatihan. Semarang: IKIP Semarang.
Edward
Rahantoknam. 1988. Belajar Motorik:
Teori dan Aplikasinya dalam
Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: P2LPTK
Depdikbud
Fox.
1984. The Physiological Basic of Physical
Education and Athletic. Toronto : Sounders College Publishing.
Harsono,
1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam
Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Herre.
D, 1982. Priniciple of Sport Training
Inducation to Theory and Metode of Training Sport. Verlag Berham.
Kasmad,
M. Yahya. 1994, Belajar Motorik, Suatu Kajian
Belajar Keterampilan Gerak, Ujung pandang. IKIP Ujungpandang.
M.
Yunus.1992. Permainan Bola Voli.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
Nossek.
1982. General Theory of Training.
Logus: Pan African Press Ltd.
Radcliffe
and Farentinos. 1985. Plyometrics;
Explosive Power Training. Illinois: Human kinetics Publishing, Inc.
Rani,
Abd Rani. 1992. Kinesiologi. Ujung
pandang: IKIP Ujung Pandang.
Razak Abraham, 1993. Perbandingan Pengaruh Latihan Pliometrik dengan
Latihan Kekuatan dan Kecepatan Terhadap Daya
Ledak. Surabaya:
Tesis UNAIR.
Sajoto,
Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam
Olahraga. Semarang : FPOK IKIP.
Sarumpaet
A. dkk. 1992. Teknik Dasar dan Teknik
Permainan Bola Voli Permainan Besar. Jakarta:
Departemen pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan
tinggi.
Soekarman.
1985. Dasar Olahraga untuk Pembina,
Pelatih dan Atlet. Bandung: Tarsito.
Sugiyono.
2000. Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Suharno,
HP. 1993. Pedoman Pelatihan Bola Voli, Kursus Pelatihan
Wasit Tingkat Nasional.
Yogyakarta: FPOK IKIP
Theo
Kleinmar/Dieser Kruber, 1986. Bola Voli
Pembinaan Teknik, Teknik dan Kondisi Pengantar untuk Pelatih/Pendidik.
Jakarata: Gramedia.
trrfims bro, ini akuuee, bagi dulu eee teknik melatih smess biar kuat dan keras ok ?
BalasHapus